Melalui Program GGD, Pemerintah Upayakan Pemerataan Pendidikan di Indonesia
Jakarta, Kemendikbud ---
Pelayanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia saat ini belum merata,
pemerintah sangat berkomitmen dalam upaya mengatasi masalah tersebut.
Program Guru Garis Depan (GGD) adalah salah satu upaya pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta
pemerintah daerah dalam memeratakan pelayanan pendidikan di seluruh
wilayah Indonesia terutama dalam hal pendistribusian tenaga pendidik
atau guru.
Presiden Republik
Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, target pemerintah ke depan
adalah pemerataan pelayanan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Dia mengambil contoh, pemerintah menargetkan kualitas pelayanan
pendidikan di pulau Jawa dengan kualitas pelayanan pendidikan di
daerah-daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur memiliki
kualitas pelayanan pendidikan yang sama nantinya “Targetnya
kesana, jangan sampai terjadi sebuah ketimpangan dan kesenjangan yang
sangat lebar, itu yang tidak kita inginkan,” katanya saat memberikan
sambutan dalam acara Pelepasan Guru Garis Depan di Istana Kepresidenan,
Jakarta, Senin (25/5/2015).
Presiden Jokowi mengungkapkan, program
GGD tahun ini merupakan kali pertama dan akan terus dilakukan evaluasi
guna perbaikan program GGD untuk angkatan selanjutnya. Dia mengatakan,
melihat program GGD ini adalah hal yang positif dan sangat diperlukan
maka ke depan pemerintah akan melanjutkannya dengan angkatan yang kedua,
ketiga, keempat, dan selanjutnya.
Presiden Jokowi mengimbau, para
GGD agar memberikan pendidikan karakter mental yang baik pada peserta
didiknya. Dia mengatakan, anak-anak yang berasal dari daerah terpencil
atau daerah perbatasan itu harus mempunyai sebuah kebanggaan terhadap
Indonesia. “Mereka adalah juga Indonesia dan mereka merasa juga sama
seperti daerah-daerah yang lainnya,” ujarnya.
Presiden Jokowi
mengajak, para GGD agar memberikan pemahaman pada peserta didiknya bahwa
mereka adalah anak Indonesia yang ke depan dapat bekerja di seluruh
daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. “Misalnya yang dari Aceh
bisa bekerja di Papua dan selanjutnya,” ucapnya. (Agi Bahari)
Berita terkait
0 komentar
Posting Komentar